Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘Unified Communications’

Istilah mengenai “Unified Communication” telah banyak kita dengar sehari-hari dan semakin populer belakangan ini.

Sebenarnya, apa sih maksudnya?

Perhatikan baik-baik yah, saya akan bercerita:

Dewasa ini kita mengenal banyak peralatan komunikasi seperti yang sering kita gunakan sehari-hari dari yang sederhana seperti telepon di rumah/ kantor, telephone genggam, FAX, email, instant messaging (YM, AOL,) sampai dengan bentuk komunikasi Video Conference, Audio Cenference, Voice Over IP, micro-blogging dan lain sebagainya.

Peralatan komunikasi yang telah di sebutkan di atas mempunyai cara akses dan pengalaman yang berbeda-beda satu sama lain. Misalnya; untuk menggunakan telepon di kantor kita mesti berada di meja tempat kerja kita. Begitu kita tidak berada di kantor maka cara tercepat menghubungi kita adalah dengan menggunakan telepon genggam. Alternatif lainnya adalah meninggalkan pesan elektronis atau bila pada saat yang sama sedang terhubung ke jaringan maka bisa menggunakan instant messaging.

Butuh tatap muka atau diskusi dengan rekan kerja lainnya yang terpisah secara geografi? Maka gunakanlah audio / video conferencing.

Ingin mengetahui status terakhir rekan kita? maka gunakanlah layanan micro blogging seperti twitter, plurk, dan lain-lain.

Kini kita bicara mengenai infrastruktur jaringan yang mendukung bentuk-bentuk komunikasi yang telah saya di sebutkan di atas.

Pada umumnya kita telah mengenal 3 macam jaringan;

1. Jaringan data (LAN/WAN). Di sinilah sistem email, aplikasi bisnis inti dan lain sebagainya berada di atasnya.

2. Jaringan Telephony (PBX). Di sinilah sistem komunikasi telpon, voice mail, audio conference, dll berada di atasnya

3. Jaringan Video. Di sinilah aplikasi video conferencing berada di atas infrastruktur ini.

Ketiga jaringan ini berjalan terpisah, sendiri-sendiri, satu sama lain tidak terhubung.

Bagaimana bila ketiga jaringan ini dapat terhubung satu dengan yang lainnya?
Bila konvergensi ketiga bentuk jaringan ini terjadi maka akan memberikan satu pengalaman berkolaborasi yang belum pernah ada sebelumnya.

Inilah kurang lebih yang di namakan dengan Unified Communication di mana segala bentuk komunikasi dapat di lakukan, dapat di akses di satu tempat, di satu lokasi, di satu platform saja sehingga pengguna dapat lebih produktif dan bekerja secara efektif

Kini amatlah jamak bila vendor-vendor IT baik vendor telephony, vendor software saling bekerja sama demi mewujudkan unified communication.

Banyak vendor vendor ini sedang membangun atau telah mempunyai solusi yang siap di gunakan. Bagian tersulitnya adalah memilih solusi Unified Communication yang tepat?

Jangan sampai investasi yang telah di benamkan ke tiga bentuk jaringan data, telephony dan video menjadi sia-sia.

Berikut tip-nya:

1. Melihat Visi sang Vendor

Ketika datang suatu vendor menawarkan solusi, lihatlah visi yang akan di capai dengan solusi yang di tawarkan. Perhatikan dengan cermat, hindari jebakan yang akan membuat anda menjadi tergantung dengan satu vendor.

Ingat!

Unified Communication bukan hanya Chat atau Instant messaging saja,
Unified Communication bukan hanya VOIP saja,
Unified Communication bukan hanya web conferencing saja,.
Unified Communication bukan hanya telephony saja,
namun lebih besar daripada itu.

Di butuhkan visi yang jauh melampaui bayangan yang ada sekarang ini,
Visi yang memungkinkan ruang untuk ber-inovasi di atas solusi yang di tawarkan.

Ya, saya ulang lagi!

Visi yang memungkinkan ruang untuk ber-inovasi di atas solusi yang ditawarkan.

Ruang untuk ber-inovasi? artinya apa?

Solusi yang datang adalah *BUKAN* dalam bentuk jadi dan bersifat kaku, namun solusi yang datang bersifat blok-blok semacam mainan, yang memungkinkan siapa pun dapat membuat blok-blok-nya sendiri dan menggabungkannya sesuka hati.

Siapa yang mungkin melakukan-nya?
Bisa siapa saja, mungkin bisnis partner vendor ini, bisnis partner Anda, Independent Software Vendor (ISV), developer/ programmer di tempat Anda, atau bahkan Anda sendiri.

Misalnya:
Anda mempunyai satu web aplikasi yang telah berjalan dengan baik. Akankah menjadi lebih baik bukan apabila di atas aplikasi ini Anda dapat menambahkan fungsi kehadiran (presence awareness), fungsi chat dan lain-lainnya di dalamnya?

Misalnya lagi;
Anda mengobrol (chat) dengan orang yang berbahasa Jerman, apakah anda bisa melakukannya padahal Anda tidak bisa berbahasa Jerman?

Tanyakan apakah Vendor dapat memenuhinya?

2. Jejak rekam (track record)

Orang di kenal dengan masa lalu-nya, apalagi bila berhubungan dengan vendor. Carilah vendor yang mempunyai pengalaman yang kuat dan konsisten dalam memenuhi solusi yang anda inginkan.

Apakah anda menginginkan jaringan anda harus di matikan sementara untuk membersihkan virus /trojan ?
Apakah anda menginginkan jaringan telephony anda harus di restart seminggu sekali?

3. Dukungan sistem yang terbuka (open standard)

Banyak vendor yang mempunyai solusi yang proprietary dan tertutup.
Carilah vendor dengan solusi yang memungkinkan peralatan yang akan di tawarkan bisa berkerja sama dengan peralatan komunikasi yang telah anda punyai tanpa perlu menggantinya. O’ya tentu saja peralatan komunikasi ini juga harus mendukung open standard.

Pilih vendor yang solusinya dapat berjalan di atas berbagai macam sistem operasi.

Pilih vendor yang mempunyai komitmen untuk mengadopsi aturan-aturan standar yang berlaku dan terbuka,
Berbagai macam perangkat telephony/audio/video/data dapat di integrasikan bila memenuhi kaidah sistem yang terbuka.

Misalnya:
Anda mempunyai 3 buah kantor cabang yang masing-masing cabang ini mempunyai sistem PABX yang berbeda-beda.Akan lebih menyenangkan bila kesemua sistem PBX ini dapat terintegrasi dengan solusi unifed communication yang di tawarkan oleh vendor.

Pilih vendor yang mempunyai solusi-nya bahkan dapat berjalan di atas platform vendor yang menjadi kompetitornya

Akhir kata, saya ulang sekali lagi,

Pilih vendor yang mempunyai solusi-nya bahkan dapat berjalan di atas platform vendor yang menjadi kompetitornya

Manis bukan? 🙂

Read Full Post »